Pasangan calon presiden (capres dan wakil presiden (cawapres) yang mendeklarasikan diri dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 adalah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Mereka berdua mendapat nomor urut 1 dalam pemilihan tersebut.
(Foto Dok. cahayanarasi.blogspot.com) |
Anies Baswedan adalah seorang politisi dan mantan Gubernur DKI Jakarta, sementara Muhaimin Iskandar adalah Ketua Umum PKB dan memiliki pengalaman politik yang luas.
Anies Baswedan, lahir dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, lahi di Kuningan Jawa Barat, pada tanggal 7 Mei 1969. Ia merupakan putra dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid.
Sedangkan Wakilnya Muhaimin Iskandar lahir dijombang, Jawa
timur, pada tanggal 24 September 1966. Ia merupakan cicit dari KH Bisri
Syamsuri, seorang ulama besar yang turut serta dalam pendirian Nahdlatul Ulama
(NU).
Kedua Paslon tersebut merupakan Tokoh yang menjanjikan di
dalam sejarah bangsa Indonesia pada era modern saat ini.
Mereka memiliki kemampuan dalam berkomunikasi di suatu
forum baik itu forum nasional ataupun forum debat capres yang telah
diselenggarakan beberapa hari yang lalu.
Dalam melakukan debat mereka sering melontarkan kalimat yang berisikan retorika, tapi sebelum membahas lebih lanjut tentang topik tersebut. "Apakah kalian tahu apa itu retorika"?
Retorika
Retorika, sebagai seni memanfaatkan bahasa untuk mempengaruhi pendengar atau pembaca, kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari.
Retorika adalah seni berbicara yang bertujuan untuk mempengaruhi pendengar atau pembaca (Foto Dok. www.preskoly.sk) |
Sebagai ilustrasi, di sebuah warung makan di Pekalongan,
terdapat sebuah pesan dalam pigura yang menyatakan, "Tidak perlu
berlebihan untuk menjadi istimewa; kita tidak seperti nasi goreng."
Pesan ini bukan sekadar urutan kata-kata, tetapi
merupakan retorika yang disusun dengan sengaja untuk menanamkan keyakinan
tentang keunikan nasi goreng di warung tersebut.
Sebagai sebuah bentuk ungkapan bahasa, retorika
melibatkan pemilihan kata yang hati-hati, penyusunan kalimat dengan presisi,
dan penggunaan gaya bahasa yang menarik.
Seseorang yang mahir dalam seni retorika, baik sebagai
pembicara maupun penulis, dapat menciptakan atmosfer, mengungkapkan emosi, dan
menyampaikan pesan dengan kekuatan yang mampu mengubah pandangan orang lain.
Retorika bukan hanya mengenai aspek teknis bahasa,
melainkan juga melibatkan kecerdasan dalam menarik perhatian audiens,
membangkitkan perasaan mereka, dan mendorong refleksi introspektif.
Retorika menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
komunikasi sehari-hari dan memerasai berbagai lingkungan, seperti rumah,
sekolah, kantor, pos ronda, atau tempat lainnya
Kehadirannya berasal dari kebutuhan akan kemampuan efektif dalam menyampaikan pesan, yang sangat penting di berbagai konteks kehidupan.
Pasangan Calon Presiden Wakil Presiden No.
Urut 01 dan
Retorikanya
Pasangan yang
mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden, yaitu Anies
Baswedan-Muhaimin Iskandar, berhasil menarik perhatian sejumlah besar pemilih
selama Pemilu 2024.
(Foto Dok. hariandaerah.com) |
Pendekatan retorika
mereka melibatkan penggabungan emosi, logika, dan pemicu perhatian yang efektif
bagi audiens.
Berikut beberapa
aspek kunci dari komunikasi retorika yang diusung oleh Anies Baswedan-Muhaimin
Iskandar:
1. Fokus pada
transformasi dan pemerataan sosial: Pasangan ini menyoroti pentingnya perubahan
dan keadilan sosial di Indonesia, sambil mengusung visi "Indonesia Adil
Makmur untuk Semua".
2. Penggunaan aspek
emosional: Pendekatan retorika mereka melibatkan pemanfaatan elemen emosional
guna menyampaikan pesan dan mengungkapkan keyakinan masyarakat. Mereka
menggunakan konsep, gerakan, dan kisah yang menarik perhatian pendengar.
3. Pengaturan konten yang memikat: Pasangan ini
menggunakan perancangan konten yang menarik, mencakup aspek ekonomi masyarakat,
pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup, untuk menjangkau kepentingan serta
mendapatkan dukungan masyarakat.
4. Etika dan
kepribadian: Aristoteles menyoroti signifikansi etika dalam retorika, di mana
seorang orator harus memperlihatkan karakter yang positif agar dapat memberikan
pengaruh yang baik kepada pendengar. Pasangan ini mencerminkan nilai-nilai
karakter yang positif dan dapat diandalkan agar mampu memengaruhi pendengar
dengan efektif.
5. Pemanfaatan
simbol dan daya tarik: Pendekatan retorika mereka juga melibatkan pemanfaatan
simbol, daya tarik, dan jargon seperti tarian dan gambar animasi hasil
kecerdasan buatan agar mudah diterima oleh pemilih, terutama kalangan pemilih
muda, yang cenderung tidak termasuk dalam kategori pemilih yang mengikuti
ideologi tertentu.
Dalam rangka kampanye
pasangan ini, elemen retorika memiliki peranan sentral dalam menarik perhatian
audiens dan membangun kepercayaan publik terhadap kedua kandidat.
Dengan memadukan emosi, logika, dan pemanfaatan elemen menarik lainnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berhasil efektif menjangkau berbagai lapisan kepentingan dan memperoleh kepercayaan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.